$config[ads_header] not found
Anonim

Terompet memiliki sejarah panjang dan kaya, dimulai dengan keyakinan bahwa terompet digunakan sebagai alat pensinyalan di Mesir Kuno, Yunani dan Timur Dekat. Charles Clagget pertama kali mencoba membuat mekanisme katup dalam bentuk trompet pada tahun 1788, namun yang praktis pertama kali ditemukan oleh Heinrich Stoelzel dan Friedrich Bluhmel pada tahun 1818, yang dikenal sebagai kotak katup berbentuk tabung.

Selama periode Romantis, sangkakala itu terbukti dalam berbagai bentuk seni seperti sastra dan musik. Selama masa ini, sangkakala hanya diakui sebagai instrumen yang digunakan untuk memberi sinyal, mengumumkan, dan mengumumkan bersama dengan tujuan lain yang serupa dan relevan. Itu kemudian ketika terompet mulai dianggap sebagai alat musik.

Abad 14 - 15: Formulir Terlipat

Sangkakala memperoleh bentuknya yang terlipat selama abad ke-14 dan ke-15. Selama waktu ini, itu disebut sebagai terompet alami dan menghasilkan nada "harmonis". Pada saat ini, tromba da tirarsi muncul, sebuah instrumen yang dilengkapi dengan satu slide pada pipa mulut untuk membuat skala berwarna.

Abad 16: Kebutuhan Militer

Sangkakala digunakan baik untuk keperluan militer maupun militer pada abad ke-16. Pembuatan trompet menjadi populer di Jerman selama waktu ini juga. Sebelum akhir periode ini, penggunaan terompet untuk karya musik dimulai. Pada awalnya, daftar terompet yang rendah digunakan, kemudian musisi mulai menggunakan nada yang lebih tinggi dari seri harmonik.

Abad 17-18: The Trumpet Memperoleh Popularitas

Terompet berada pada puncaknya dan digunakan oleh komposer terkenal seperti Leopold (ayah Mozart) dan Michael (saudara laki-laki Haydn) dalam karya musik mereka selama abad ke-17 dan ke-18. Sangkakala saat ini adalah kunci D atau C ketika digunakan untuk keperluan pengadilan dan dalam kunci Eb atau F ketika digunakan oleh militer. Musisi periode ini bermain secara khusus di register yang berbeda. Khususnya, pada tahun 1814, katup ditambahkan ke terompet untuk memungkinkannya memainkan skala kromatik secara merata.

Abad ke-19: Instrumen Orkestra

Terompet itu sekarang dikenal sebagai instrumen orkestra di abad ke-19. Sangkakala era ini adalah kunci F dan memiliki penjahat untuk kunci yang lebih rendah. Terompet terus mengalami peningkatan seperti mekanisme slide yang telah dicoba sejak 1600-an. Kemudian, penjahat terompet orkestra digantikan oleh katup. Perubahan ukuran terompet juga terjadi. Trumpet sekarang lebih keras dan lebih mudah untuk dimainkan karena peningkatan yang dilakukan.

5 Fakta Trumpet

Beberapa kisah lain tentang keberadaan terompet meliputi:

  • Pada zaman kuno, orang menggunakan bahan-bahan seperti tanduk binatang atau cangkang seperti terompet.
  • Gambar-gambar terompet ada di makam King Tut.
  • Sangkakala digunakan untuk tujuan keagamaan oleh orang Israel, Tibet, dan Romawi.
  • Itu digunakan untuk tujuan magis seperti menangkal roh jahat.
  • Trumpet dari era sebelumnya diklasifikasikan menjadi dua: principale, yang memainkan register lebih rendah, dan clarino, yang memainkan register atas.
Sejarah terompet