$config[ads_header] not found

Dasar-dasar penalian betis yang diikat di rodeo

Daftar Isi:

Anonim

Tie-down roping, yang sebelumnya dikenal dengan calf roping, adalah tugas peternakan Old West klasik. Sekarang ini adalah salah satu acara rodeo yang paling kompetitif. Tie-down ropers bersaing satu sama lain untuk mendapatkan hadiah uang, dan seperti dalam banyak acara rodeo, penentuan waktu sangat penting.

Cara Bekerja Roping Tie-Down

Seperti pegulat steer dan ropers tim, ropers tie-down mulai di dalam kotak siap untuk bersaing. Betis dilepaskan dan si koboi harus mengikatnya secepat mungkin. Segera setelah tangkapan dibuat, si koboi turun, berlari ke betis dan melemparkannya ke samping, yang disebut mengapit. Dengan tali kecil yang dikenal sebagai tali pigging, biasanya dipegang di gigi koboi, ketiga kaki betis diikat dengan aman. Waktu berhenti ketika si koboi mengangkat tangannya.

Setelah dasi, sang roper memasang kembali kudanya, meletakkan tali kendur di tali dan menunggu enam detik agar anak sapi itu bebas berjuang. Jika ya, si koboi menerima "tidak ada waktu" dan secara efektif didiskualifikasi dari putaran. Jika betis tetap terikat, si koboi menerima waktunya. Seperti pada peristiwa waktunya lainnya, jika roper menerobos penghalang, ia menerima penalti 10 detik yang ditambahkan pada waktunya. Ini terjadi ketika koboi meninggalkan kotak terlalu dini.

Cara Menang di Calf Roping

Penalian tie-down membutuhkan pengaturan waktu, kecepatan, kelincahan, dan kekuatan. Itu juga membutuhkan kuda yang sangat terlatih. Kuda-kuda dengan tali pengikat memainkan peran utama dalam keberhasilan pesaing. Kuda diajarkan untuk mengetahui kapan harus mulai berjalan mundur, sehingga menjaga tali tetap kencang dan memungkinkan koboi untuk melakukan pekerjaannya di ujung yang lain. Sungguh menakjubkan untuk menyaksikan koboi dan kuda bersaing bersama dalam acara olahraga modern ini.

Dasar-dasar penalian betis yang diikat di rodeo