$config[ads_header] not found

Suara musik non-barat dari Afrika, India, dan Polinesia

Daftar Isi:

Anonim

Musik non-barat umumnya diturunkan dari generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Notasi tidak signifikan dan improvisasi lebih disukai. Suara adalah instrumen penting serta berbagai instrumen asli negara atau wilayah itu. Dalam musik non-barat, melodi dan ritme ditekankan; tekstur musik mungkin monofonik, polifonik dan / atau homofonik tergantung pada lokasi.

Musik Afrika

Drum, dimainkan dengan tangan atau menggunakan tongkat, adalah alat musik penting dalam budaya Afrika. Keragaman alat musik mereka beragam seperti budaya mereka. Mereka membuat alat musik dari bahan apa saja yang dapat menghasilkan suara. Ini termasuk lonceng jari, seruling, tanduk, busur musik, piano jempol, terompet, dan xylophone. Bernyanyi dan menari juga memainkan peran penting. Teknik menyanyi yang disebut "panggilan dan respons" terbukti dalam musik vokal Afrika. Dalam "panggilan dan respons" seseorang memimpin dengan menyanyikan frasa yang kemudian dijawab oleh sekelompok penyanyi. Menari membutuhkan pergerakan berbagai bagian tubuh pada waktunya sesuai ritme. Musik Afrika memiliki pola ritmik yang kompleks dan teksturnya bisa polifonik atau homofonik.

"Ompeh" dari Ghana tengah mewakili musik Afrika karena penggunaan instrumen perkusi. Karya ini memiliki beberapa pola ritme yang berbeda dan menggunakan "panggilan dan respons." Teknik menyanyi ini terbukti dalam musik vokal Afrika, di mana seseorang memimpin dengan menyanyikan frasa yang kemudian dijawab oleh sekelompok penyanyi. Ompa adalah homofonik dalam tekstur dan menggunakan berbagai instrumen asli seperti idiofon (yaitu lonceng logam) dan membranofon (yaitu drum celah bambu). Melodi solo bergantian dengan paduan suara.

Musik India

Sama seperti musik Afrika, musik India diturunkan dari mulut ke mulut. Namun, India memiliki sistem notasi musik yang berbeda, tetapi tidak sedetail musik Barat. Kesamaan lain dari musik India dengan musik Afrika adalah keduanya memberi arti penting pada kemampuan improvisasi dan vokal; mereka juga menggunakan drum dan instrumen lain yang berasal dari lokasi itu. Perhatikan pola melodi yang disebut raga dan pola ketukan yang diulang-ulang disebut tala juga merupakan karakteristik musik India.

"Maru-Bihag" mewakili musik India. Interpretasi khusus pada CD yang menyertai Kamien Music An Appreciation (Edisi Singkat ke-6) adalah improvisasi oleh Ravi Shankar. Improvisasi adalah salah satu ciri khas musik India. Instrumen berusaha meniru gaya vokal dengan melodi naik dan turun. Karakteristik lain dari musik India yang tampak jelas dalam karya ini adalah penggunaan instrumen drone (tambura). Sitar digunakan sebagai instrumen utama. Struktur melodi atau pola nada yang digunakan dalam karya ini dikenal sebagai raga. Struktur ritmis atau siklus ketukan yang diulang disebut tala.

Musik Polinesia

Musik Polinesia awal digambarkan sebagai lagu-lagu; musik vokal yang dinyanyikan menggunakan melodi yang sederhana dan rumit. Nyanyian-nyanyian ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Ketika misionaris Amerika dan Eropa datang, mereka membawa sejenis musik yang disebut nyanyian pujian di mana melodi dinyanyikan oleh beberapa bagian suara; ini mempengaruhi musik Polinesia. Instrumen yang biasa digunakan dalam musik Polinesia adalah drum dimainkan dengan tangan atau dengan menggunakan tongkat. Contohnya adalah slit-drum yang terlihat seperti sampan kecil. Penari Polinesia menarik untuk ditonton. Kata-kata dan melodi lagu diilustrasikan melalui gerakan tangan dan gerakan pinggul. Ritme musik bisa lambat atau cepat; musik ditekankan dengan menginjak kaki atau bertepuk tangan. Penari memakai pakaian berwarna-warni yang asli untuk setiap pulau seperti rok rumput dan lei dikenakan oleh penari hula Hawaii.

Sumber:

  • Music An Appreciation, Edisi Singkat ke-6, oleh Roger Kamien © McGraw Hill
Suara musik non-barat dari Afrika, India, dan Polinesia