$config[ads_header] not found

7 Gejala sensor peta rusak

Daftar Isi:

Anonim

Dalam mesin modern, modul kontrol mesin (ECM) mengukur atau menghitung aliran udara baik melalui aliran udara massa (MAF) atau sensor tekanan absolut berlipat ganda (MAP). Mesin turbocharged dapat menggunakan keduanya, tetapi mesin yang disedot secara alami biasanya menggunakan satu atau yang lain. Jika sensor MAP gagal atau rusak, ECM - dan karenanya, mesin - tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan memelihara dan memperbaiki sensor MAP Anda, Anda akan menjaga mesin Anda berjalan dengan lancar.

Bagaimana Sensor PETA Bekerja

ECM menggunakan data sensor MAP untuk menjalankan perhitungan penting, seperti beban mesin, pulsa injektor bahan bakar, dan gerak maju percikan. Saat diam, sensor MAP membaca tekanan atmosfer di permukaan laut (29, 93 in. Hg). Karena tekanan atmosfer bervariasi menurut cuaca dan ketinggian, ECM menghitung titik "nol" ini tepat sebelum mesin menyala, percikan fine-tuning dan pemetaan injeksi bahan bakar dari titik itu.

Saat diam, tekanan asupan biasanya berkisar 16-22 in. Hg. Karena ini lebih rendah dari tekanan atmosfer, udara masuk ke dalam intake. Ketika pengemudi menggunakan mesin untuk mengerem, tekanan bisa mencapai serendah 10 in. Hg. Namun, saat berakselerasi, throttle body terbuka memungkinkan udara masuk lebih cepat, meningkatkan tekanan pada intake. Pada throttle terbuka lebar, asupan dan tekanan atmosfer hampir sama.

Tanda-tanda Sensor MAP Rusak

Sensor MAP gagal karena tersumbat, terkontaminasi, atau rusak. Kadang-kadang, mesin panas "overcooks" elektronik sensor MAP atau retak garis vakum. Jika sensor MAP rusak, ECM tidak dapat secara akurat menghitung beban engine, yang berarti rasio udara-bahan bakar akan menjadi terlalu kaya (lebih banyak bahan bakar) atau terlalu ramping (lebih sedikit bahan bakar).

Jadi, bagaimana Anda tahu bahwa sensor MAP Anda menjadi buruk? Berikut adalah masalah utama yang harus diperhatikan:

  1. Ekonomi Bahan Bakar Buruk. Jika ECM membaca rendah atau tidak ada ruang hampa udara, ini menganggap mesin berada pada beban tinggi, sehingga menghasilkan lebih banyak bahan bakar dan mempercepat waktu percikan. Hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan, ekonomi bahan bakar yang buruk, dan kemungkinan ledakan.
  2. Kurangnya Kekuasaan. Jika ECM membaca vakum tinggi, itu mengasumsikan beban mesin rendah, sehingga memotong injeksi bahan bakar dan memperlambat waktu percikan. Di satu sisi, konsumsi bahan bakar akan turun, yang sepertinya merupakan hal yang baik. Namun, jika terlalu sedikit bahan bakar yang dikonsumsi, mesin mungkin kekurangan daya untuk akselerasi dan lintasan.
  3. Inspeksi Emisi Gagal. Karena injeksi bahan bakar tidak sesuai dengan beban engine, sensor MAP yang rusak dapat menyebabkan peningkatan emisi berbahaya. Bahan bakar yang berlebihan menghasilkan emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) yang lebih tinggi, sementara bahan bakar yang tidak mencukupi dapat menyebabkan emisi nitrogen oksida (NO x) yang lebih tinggi.
  4. Idle kasar. Injeksi bahan bakar yang tidak mencukupi membuat mesin tidak tahan bahan bakar, menyebabkan pemalasan yang kasar dan bahkan mungkin misfiring silinder acak.
  5. Mulai Sulit. Demikian pula, campuran yang terlalu kaya atau ramping membuat mesin sulit untuk memulai. Jika Anda hanya dapat menghidupkan mesin saat kaki Anda berada di pedal gas, Anda mungkin memiliki masalah sensor MAP.
  6. Keraguan atau Mengulur. Ketika mulai dari berhenti atau mencoba manuver yang lewat, menginjak gas mungkin tidak memberi Anda kesenangan, terutama jika ECM memberi Anda campuran ramping berdasarkan pada pembacaan sensor MAP yang salah.
  7. Periksa Engine Light. Tergantung pada usia kendaraan Anda, kode masalah diagnostik sensor MAP (DTC) dapat berkisar dari sirkuit sederhana, atau kesalahan sensor, hingga korelasi, atau kesalahan range. Sensor MAP yang mati tidak akan membaca apa pun, sementara sensor MAP yang gagal mungkin memberikan data ECM yang tidak masuk akal, seperti kekosongan mesin rendah ketika sensor posisi throttle (TPS) dan sensor posisi poros engkol (CKP) keduanya menunjukkan mesin di diam.

Masalah Sensor PETA

Sensor MAP fungsional adalah bagian penting dari perawatan kendaraan Anda. Jika Anda menduga bahwa Anda mungkin memiliki masalah dengan sensor MAP Anda, periksa elemen-elemen berikut terlebih dahulu.

  1. Kelistrikan. Mulailah dengan memeriksa konektor dan kabel. Konektor harus terhubung dengan aman, dan pin harus bersih dan lurus. Korosi atau pin yang tertekuk dapat menyebabkan masalah sinyal sensor MAP. Demikian pula, kabel antara sensor ECM dan MAP harus utuh. Gesekan dapat menyebabkan korsleting, dan jeda dapat menyebabkan sirkuit terbuka.
  2. Selang. Beberapa sensor MAP terhubung ke intake manifold dengan selang. Periksa apakah selang sensor MAP terhubung dan utuh. Juga, periksa bahwa port bebas dari endapan karbon atau puing-puing lainnya, yang dapat menghalangi selang dan menyebabkan pembacaan sensor MAP yang buruk.
  3. Sensor. Jika sensor terhubung dengan benar, baik secara elektrik dan ke intake manifold, gunakan alat pindai atau pengukur tegangan dan penyedot debu untuk memeriksa output sensor MAP. Anda harus melihat grafik untuk mengukur tegangan terhadap tidak ada vakum dan vakum penuh. Jika output sensor MAP tidak cocok dengan grafik, aman untuk mengatakan sensor harus diganti.
7 Gejala sensor peta rusak